Aku ingin pulang. Aku
ingin pulang ke rumahmu, ke pelukanmu, tenggelam dalam gelak tawamu, hadir
dalam setiap rindumu.
Tak bisakah kau membukakan pintu untukku seperti waktu
itu?
Atau setidaknya, membiarkanku mengetuk pintu rumahmu? Ah, kau kini terlalu
egois untuk itu.
Jika seseorang yang kau
izinkan masuk lebih baik dariku, maka berbahagialah, itu berarti doaku telah
dikabulkan Tuhan.
Namun, maaf jika ia tak mampu memberimu seluruh hatinya seperti yang kulakukan.
No comments:
Post a Comment